Midnight Madness : Compulsion
This story contains violence, murder and suicide. Just be wise, please! Dingin. Basah. Derai. Air. Darah. Dingin. Dingin? Perasaan apa ini? Tubuhku membeku menuruti bisikan lain. Aku hanya ingin berdiam diri seperti ini, tak ingin perasaan itu pergi begitu saja. Suara hujan terdengar begitu menenangkan. Dinginnya air seolah mengalir sampai ke batinku. Tak menghiraukan perihnya luka di lengan kananku. Cairan bening itu berubah kemerahan sampai di bawah kakiku. Aku hanya merasa sangat damai. Tik...tok...tik...tok...tik— Sunyi...sunyi...redam...pekak. “Hannaaah!!” “Yaa?! Ada apa, Ivy?” kakakku mulai mengusik dari balik pintu. Tak heran, sudah hampir satu jam aku tak keluar dari kamar mandi. Terasa sangat tenang di dalam sini. Derai air meredam suara dari luar. Benar, redam. Tak terdengar apapun selain suara air. Tak ada apapun... Tak ada apapun?! Kenapa itu baru mengusikku sekarang? Di dalam sini aku tak bisa mendengar atau melihat apa yang terjadi di luar. Dorongan yang memaksa i...