Midnight Madness : Refraction pt. III
*previous : Midnight Madness : Refraction pt. II Aku tersadar dengan Ivy disampingku, menyandarkan kepalaku ke bahunya. Memerhatikan ke sekeliling. Tak ada kekacauan apa pun. Kami masih di rumah peninggalan ayah, di kamar lantai dua, jendela masih terkunci rapat (sedangkan sebelumnya aku membukanya), pintu masih diblokir tanpa kerusakan. Ivy, aku takut... Suara itu menggema entah dari mana. Suaraku?! Aku tidak akan pernah membuka mulut untuk mengatakan hal semacam itu. Ivy duduk meringkuk di sampingku dengan gemetar, masih sama terguncangnya. Duk! Duk! Duk! Suara debam di tangga terdengar. Apa pria bayangan itu lagi? Bagaimana mungkin?! Ivy menarikku bersembunyi di kolong ranjang. “Anak-anak, apa kalian di dalam?!” Apa?! Apa yang baru saja di katakannya?! Suara pria asing itu seolah memukul kepalaku dengan keras. Aku tak mengerti apa yang sedang terjadi. Sekarang pukul 04.20 pagi. Aku tidak melewatkan apapun, tapi kenapa ini terasa seperti melompat ke...